Posted by : Secret Base
Saturday, June 14, 2014
DEFINISI
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang
disebabkan oleh cacing pipih, yaitu schistosoma.
PENYEBAB
Schistosomiasis mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di
daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Infeksi ini
disebabkan oleh cacing pipih schistosoma.
Schistosomiasis terjadi akibat berenang, mandi, atau
menyeberangi air tawar yang terkontaminasi parasit. Schistosoma berkembang biak
di dalam keong air tertentu, dan kemudian dilepaskan ke dalam air. Jika
schistosoma mengenai kulit seseorang, maka parasit ini akan masuk ke dalam
kulit dan bergerak melalui aliran darah menuju ke paru-paru. Parasit ini
kemudian akan berkembang menjadi cacing dewasa dan masuk ke aliran darah menuju
tempat terakhir, yaitu ke dalam pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus.
Beberapa telur cacing bisa ikut keluar bersama kotoran (tinja) atau air
kencing. Jika kotoran atau air kencing penderita masuk ke air tawar, maka
telur-telur parasit tersebut akan menetas dan memasuki keong air untuk mulai
siklusnya kembali.
Semua jenis schistosomiasis juga bisa mempengaruhi
organ-organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, medula spinalis, dan otak. Telur
parasit yang mencapai paru-paru bisa menyebabkan peradangan dan meningkatkan
tekanan darah di pembuluh darah arteri di paru-paru (hipertensi pulmoner).
GEJALA
Bisa terbentuk ruam yang gatal saat pertama kali parasit
(Schistosoma) memasuki kulit. Selanjutnya, bisa terjadi demam, menggigil, nyeri
otot, kelemahan, rasa tidak enak badan, mual, dan nyeri perut. Kelenjar getah
bening bisa membesar sementara, kemudian normal kembali. Kumpulan gejala akhir
ini disebut demam Katayama.
Gejala-gejala lain yang muncul tergantung dari organ yang
terkena :
Jika infeksi kronis mengenai pembuluh darah usus, maka dapat
terjadi rasa nyeri, tidak enak, dan perdarah pada perut (yang terlihat melalui
tinja). Perdarahan ini dapat menyebabkan terjadinya anemia.
Jika infeksi mengenai hati dan terjadi peningkatan tekanan
di vena porta, maka dapat terjadi pembesaran hati dan limpa, serta muntah
darah.
Jika infeksi kronis mengenai kandung kemih, maka akan timbul
rasa nyeri, keluar air kencing yang berdarah, peningkatan frekuensi berkemih,
serta peningkatan risiko terjadi kanker kandung kemih.
Jika infeksi kronis mengenai saluran kencing, maka akan
terjadi peradangan dan pada akhirnya pembentukan jaringan parut yang dapat
menyumbat ureter.
Jika infeksi kronis mengenai otak atau medula spinalis
(jarang terjadi), maka dapat terjadi kejang atau kelemahan otot.
DIAGNOSA
Wisatawan dan imigran dari daerah-daerah yang sering
ditemukan schistosomiasis harus ditanyakan apakah mereka pernah berenang atau
menyeberang di air tawar. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan
contoh tinja dan air kencing akan adanya telur parasit. Biasanya, diperlukan
beberapa contoh sediaan untuk pemeriksaan ini. Adakalanya, dilakukan
pemeriksaan contoh jaringan usus atau kandung kemih secara mikroskopis untuk
menemukan adanya telur parasit ini. Selain itu, dapat juga dilakukan
pemeriksaan darah untuk menentukan apakah seseorang telah terinfeksi. USG dapat
dilakukan untuk memantau keparahan penyakit pada saluran kemih atau hati.
PENGOBATAN
Untuk pengobatan biasanya diberikan praziquantel selama
lebih dari satu hari.
PENCEGAHAN
Schistosomiasis paling baik dicegah dengan cara tidak
berenang, mandi, atau menyeberang di air tawar pada daerah-daerah yang
diketahui mengandung schistosomes.
REFERENSI
- P, Richard D. Schistosomiasis. Merck Manual Home Health
Handbook. 2007.